Sukabumi –
Warga Sukabumi digegerkan dengan kemunculan ular misterius sehari sebelum terjadinya gelombang tinggi yang menerjang pesisir Teluk Palabuhanratu. Bagaimana kisahnya?
Warga Sukabumi menduga, kemunculan ular itu sebuah pertanda akan terjadinya bencana di kawasan tersebut. Yang aneh, meskipun sempat dimasukan ke dalam kandang, ular tersebut bisa menghilang. Salah seorang warga bahkan sempat mengambil gambar ular tersebut.
“Itu pas sehari sebelum kejadian banjir rob, kan ibu sedang banyak pengunjung datang. Mereka main di pantai, kan memang suka ada yang pasang tenda itu sampai malam ramai. Nah hari itu Senin (11/3/2024), saya sempat khawatir angin tiba-tiba kencang saya bergegas meminta pengunjung ke depan,” kata Dewi Rara, warga pemilik warung wisata Dapur Geulis Jaya di pesisir Pantai Cipatuguran, Jumat (15/3) akhir pekan lalu.
BANDARCERUTU4D.COM
Saat itu, tiba-tiba mata Dewi melihat seekor ular yang melingkar tepat di area parkiran motor. Ular itu menurut Dewi jenis Sanca Bodo atau piton.
Sejumlah warga sempat meminta ular itu dibuang atau dibunuh, namun Dewi menolaknya dan meminta Iyan (53) suaminya untuk memasukkan ular itu ke dalam kandang.
“Firasat saya ular itu memang memberi tahu sesuatu, ukurannya sebesar pergelangan orang dewasa, panjangnya 1,5 meteran. Firasat saya mungkin ciciren (pertanda) air mau besar, saya minta jangan dibunuh mau saya masukan saja ke kandang,” ujarnya.
Baca juga:
Harimau Sumatera Menyerang, Kantor Taman Nasional Dibakar
Dewi membenarkan kemunculan ular jenis itu terbilang tidak biasa, karena daerah pesisir Cipatuguran memang jarang ditemukan ular piton.
“Daerah ini enggak ada ular, jarang ada ular dekat pantai apalagi jenis itu saya menduga memang semacam isyarat,” imbuhnya.
Baca juga: BANDARCERUTU4D.COM
Peneliti Temukan Dunia yang Hilang, Lokasinya di Indonesia
Tidak lama setelah ular itu muncul, angin membesar, disusul badai dan gelombang tinggi. Keesokan harinya atau pada Selasa (13/3/2024) ombak menggerus kawasan pesisir hingga hanya sejauh 2 meter dari permukiman warga.
“Asalnya dari warung makan itu pantainya sejauh 300 meter ke bibir air itu, sekarang hanya 2 meter dari bangunan. Kondisi warung saya tembokan belakangnya hancur, dinding belah kena hantaman ombak,” tuturnya.
Baca juga:BANDARCERUTU4D.COM
Saat Macan Tutul Jawa Penghuni Gunung Sunda Purba Tertangkap Kamera
Iyan, suami Dewi menceritakan keanehan ular itu bisa tiba-tiba hilang dari dalam kandang yang terbuat dari anyaman kawat. Dilihat detikJabar, tidak ada tanda-tanda kerusakan ataupun lubang yang terlihat dari kandang tersebut.
“Sempat dimasukin kandang ditaruh di bawah pot bunga melati, malam terawih pertama ularnya masih ada, malamnya lagi saya lihat sekitar jam 23.00 WIB masih ada, nah pas jam 06.00 WIB pagi ombak terus beruntun. itu hari Selasa-nya ular sudah hilang,” kata Iyan.
BANDARCERUTU4D.COM
Iyan mengaku heran, posisi kandang sendiri masih terkunci seperti saat ular itu masih ada.
“Tidak ada tanda-tanda kerusakan, kandangnya juga enggak ada kerusakan. Bisa dilihat sendiri,” pungkas Iyan.