Melalui akun TikTok @fallscent, wanita asal Bandung yang bernama Della Hiariej viral dengan kisahnya sebagai pengidap gagal ginjal kronis. Pasalnya, Della divonis gagal ginjal stadium akhir yang mengharuskannya untuk cuci darah seumur hidup ketika usianya masih sangat muda, yakni 22 tahun.
Pada awalnya, Della mengira bahwa dirinya hanya mengalami gejala kelelahan biasa, seperti memar-memar dan mimisan.
“Sebelum aku masuk rumah sakit aku sering memar-memar. Banyak banget memarnya di tubuh aku. Aku mikirnya kecapekan karena mobilitas aku tinggi. Apalagi cewek kan rentan memar kan katanya kalau kecapekan. Makanya aku nggak overthinking bakal ke sana (gagal ginjal). Gejala lainnya tuh aku mimisan.” ungkap Della kepada detikcom, Sabtu (23/09/2023).
Seiring berjalannya waktu, wanita yang kini berusia 25 tahun itu mengeluhkan gejala tambahan. Ia mengalami gejala sakit lambung, seperti mual, muntah, perut perih, sesak, hingga tidak bisa makan. Karena sakit lambung yang kian memburuk, Della memutuskan untuk pergi ke UGD dan melakukan pemeriksaan kesehatan lainnya pada 16 November 2020.
“Saat aku sakit (gejala asam lambung) selama satu minggu itu, aku mutusin buat ke dokter. Aku mau endoskopi niatnya, buat cek asam lambung aku. Nah, pas ke dokter itu aku minta untuk diperiksa semua, biar tahu apa sebenernya sakitnya,” katanya.
Ia mendapati tensinya yang sangat tinggi. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan bahwa kedua ginjalnya sudah tidak berfungsi. Pada saat yang sama, ia langsung divonis gagal ginjal stadium 5 yang mengharuskannya untuk cuci darah.
Dugaan Pemicu Gagal Ginjal yang Dialami Della
Wanita yang kini berusia 25 tahun itu membeberkan penyebab gagal ginjal yang ia idap. Dirinya mengatakan bahwa ia memiliki keturunan hipertensi dan telah mengidapnya sejak SMA. Namun, ia tidak menghiraukan pola hidup maupun hipertensi yang ia idap lantaran ia berpikir bahwa dirinya masih muda.
“Tahu aku punya hipertensi itu pas SMA. Aku tuh sering pusing. Emang dari nenek aku, ibu aku, punya hipertensi. Takutnya turunan. Aku cek ke dokter umum emang tensi aku udah 150. Nah saat itu, dokter nyuruhnya diet garam. Tapi aku terlalu kurang aware sama kesehatan sendiri. Jadi kayak ngegampangin, ‘Yaudah lah, nggak akan terjadi apa-apa,'” ujarnya.
Della juga mengaku bahwa gejala asam lambung yang ia idap semakin parah sejak dirinya mengonsumsi pil diet tiga bulan sebelum divonis gagal ginjal.
“Yang lainnya aku tuh minum pil diet. Jadi tiga bulan sebelum aku divonis, aku tuh minum obat diet kapsul herbal yang aku tuh salahnya nggak ngecek BPOM, nggak ngecek kandungannya, bukan dari dokter. Itu sih, itu fatalnya,” ujar Della.
“Dan, kurang minum air putih. Di mana harus ya, kalau kita konsumsi obat diet kita harus minum air putih yang banyak supaya dia nggak menimbun di ginjal. Itu salahnya aku,” sambungnya lagi.
Selain mengonsumsi obat diet, Della juga berkata bahwa ia menjalankan pola hidup dan pola makan yang buruk sebelum divonis gagal ginjal. Pasalnya, ia gemar mengonsumsi makanan instan, minuman kemasan, dan kurang olahraga.
“Aku tuh pola makannya juga nggak bener. Namanya lagi diet kan nggak lapar ya. Kan menekan nafsu makan. Udah makannya nggak benar, minum air putih kurang, obatnya nggak BPOM, nggak ke dokter, terus istirahat kurang, jam tidur berantakan,” katanya.
Kini, Della sedang menunggu proses transplantasi ginjal dan rutin menyuci darah setiap dua kali seminggu. Meskipun demikian, kondisi kesehatannya baik dan tubuhnya segar. Dukungan dari keluarga juga memberinya semangat untuk tetap sehat.
Lewat kisahnya, Della berpesan agar anak muda lebih memperhatikan kesehatan agar tidak berujung seperti dirinya.
“Harus lebih aware sama kesehatan sendiri. Apa yang kita makan tuh akan berefek panjang. Pola hidup dan pola makan tuh bakalan ngaruh ke kehidupan ke depannya. Jangan menyepelekan hal itu. Jangan nyari yang instan. Kalau mau diet, saran ku ke dokter aja deh. Jangan lupa banyak minum air putih. Kurangin makanan instan, minuman instan,” kata Della.
“Aku pengen teman-teman jangan sampai menyesali kayak aku. Masih muda udah kayak gini,” tandasnya.