
PROBOLINGGO – Berdasarkan informasi dan laporan dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bahwa telah terjadi kebakaran lahan di Kawasan Gunung Bromo pada hari Senin, 11 September 2017 sebanyak 3 titik yakni di lereng B29, Kawasan Savana (Bukit Teletubies) dan Lereng dingklik, Pananjakan.
“Awal mula titik api muncul sekitar pukul 10.45 WIB yang teridentifikasi berasal dari terbakarnya ilalang Savana tepat di bawah Bukit B29” Ujar salah seorang Wisatawan yang sedang berkunjung. Segera melaporkan kepada petugas TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) yang saat itu tengah bertugas di Pos Cemoro Lawang.
Setelah menerima laporan adanya kejadian kebakaran tersebut, pihak TNBTS segera menghubungi instansi terkait. Pemadaman dilaksanakan oleh beberapa personil meliputi 6 personil dari Polsek Sukapura; 6 personil dari Koramil Sukapura; 4 personil dari Sat Sabhara Polres Probolinggo; 4 personil dari BPBD Kabupaten Probolinggo; 14 personil dari TNBTS; serta 16 personil Sahabat Bromo. Pemadaman dilakukan secara tradisional dengan “menggepyok” atau memukul api dengan batang atau semak belukar.
“Api cepat menjalar disebabkan karena kondisi arah angin yang berubah ubah dan cuaca yang panas dan kering, tindakan darurat yang dapat kami lakukan pada saat itu adalah dengan membuat sekat pembatas dengan menyiramkan pasir pada area yang belum terbakar. Kami memadamkan api secara manual dengan menyiramkan air pada titik api oleh Damkar TNBTS, dan menyiagakan personil di Pos pantau Cemoro Lawang, serta menyiagakan juga Damkar cadangan dari Balai Besar TNBTS Malang.” Kata Heri Personil TRC BPBD Kabupaten Probolinggo
Tindakan darurat telah dilakukan, namun hambatan lain muncul saat proses pemadaman api dikarenakan lereng tebing yang terjal sehingga sulit dijangkau. Selain itu, mobil damkar mengalami kesulitan untuk menyemprotkan air pada titik api karena lokasi lereng bukit yang cukup tinggi, kondisi cuaca berangin, serta rumput ilalang yang kering membuat api dengan cepatnya menjalar.
Berdasakan pantauan satelit LAPAN titik panas meluas menjadi 10 titik. Api baru dapat dipadamkan sekitar pukul 14.00 WIB pada Selasa 12 September 2017. Informasi dari taman nasional diprakirakan area terbakar seluas kurang lebih 80 ha. Tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Penyebab kebakaran diduga akibat gesekan alang alang ditengah musim kemarau yang relatif panas dan kering serta diduga di salah satu titik sengaja di bakar oleh masyarakat yang hingga saat ini belum diketahui kepastiannya. (rp/pb)